Jumat, 30 Maret 2012

SEJARAH organisasi KAVALERI TNI ANGKATAN DARAT



<6>
Sejarah Kavaleri. 
Embrio Kavaleri Angkatan Darat mulai timbul selama perang kemerdekaan. Pertempuran di Surabaya pada bulan Nopember 1945 yang melibatkan beberapa pemuda Indonesia diantaranya pemuda Soebiantoro yang dikemudian hari menjabat sebagai Danpussenkav. Pada saat itu para pejuang telah menggunakan beberapa Ranpur Panser hasil rampasan dari Jepang, Belanda dan Inggris untuk melawan tentara Sekutu.
Kendaraan tempur hasil rampasan tersebut telah digunakan di beberapa daerah antara lain pada akhir Desember 1949 di Palembang dan awal tahun 1950 di Pulau Jawa dan Medan. Didorong oleh semangat, tekad dan cita-cita yang kuat untuk mempertahankan kemerdekaan, meskipun hanya menggunakan alat peralatan yang serba terbatas, para pemuda menggabungkan Ranpur hasil rampasan perang untuk membentuk organisasi satuan berlapis baja.
Selanjutnya pimpinan Angkatan Darat pada saat itu mengeluarkan Surat Keputusan pembentukan organisasi satuan lapis baja, dengan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat nomor : 5 / KSAD / Pntp / 50 tanggal 9 Pebruari 1950 tentang pembentukan satuan Berlapis Baja. Oleh karena itu maka pada tanggal 9 Pebruari 1950 ditetapkan sebagai hari jadi Kavaleri.
Perkembangan organisasi Kavaleri.
1. Periode 1950 - 1955. Proses awal pembentukan Kavaleri diawal tahun 1950, satuan Kavaleri dibentuk dengan nama Komando Pasukan Berlapis Baja dibawah pimpinan Letkol Kav KGPH Soerjo Soejarso membawahi 4 eskadron Kavaleri di Bandung, Magelang, Palembang dan Medan. Eskadron Kavaleri tersebut dilengkapi dengan alat tempur utama kendaraan-kendaraan tempur ex KNIL berupa Ford Link, Humber Scout, Otter Body Car, Universal Carrier dan Stuart.
Pada tanggal 21 April 1952 ditetapkan berdirinya Inspektorat Kavaleri yang mengalami perkembangan pada tahun 1954 dengan pembentukan 7 Eskadron Kavaleri sebagai berikut :
•  Inspektorat Kavaleri di Bandung. 
•  Pusat pendidikan Kavaleri di Bandung.
•  Eskadron Kavaleri 1 di Padalarang di bawah Panglima TT III / Siliwangi.
•  Eskadron Kavaleri III di Magelang di bawah Panglima TT IV / Diponegoro
•  Eskadron Kavaleri IV di Palembang di bawah Panglima TT II / Sriwijaya.
•  Eskadron Kavaleri V di Medan dibawah Pimpinan TT I / Bukit Barisan.
•  Eskadron Kavaleri A di Malang di bawah Panglima TT V / Brawijaya.
•  Eskadron Kavaleri B di Bandung di bawah Panglima TT III / Siliwangi.
•  Eskadron Kavaleri Berkuda di Parongpong.
Dengan peralatan yang terbatas, namun dengan semangat yang tinggi satuan Kavaleri Angkatan Darat terlibat dalam operasi menumpas pemberontakan di daerah-daerah, antara lain :
•  Angkatan Umat Islam (AUI) di Kebumen Jawa Tengah.
•  Merapi Merbabu Compleks (MMC) di Jawa Tengah.
•  Republik Maluku selatan (RMS) di Maluku.
•  DI/TII di Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh dan Sulawesi Selatan.
•  PRRI/Permesta di Sumbar dan Sulut.
Pada tanggal 7 Juni 1956 diadakan perubahan organisasi dari Inspektorat Kavaleri menjadi Pusat Kavaleri sesuai dengan Surat Keputusan Kasad nomor : Kpts/78/6/1956 tanggal 7 Juni 1956.
2. Periode 1958 - 1965. Pada periode ini terjadi perubahan organisasi di lingkungan TNI AD termasuk Kesenjataan Kavaleri dimana Pusat Kavaleri dirubah menjadi Pusat Kesenjataan Kavaleri sesuai dengan Surat Keputusan Men / Pangad nomor : Kpts / 1588 / 11 / 1962 tanggal 16 Nopember 1962.
- Demikian pula Eskadron Kavaleri divalidasi menjadi Batalyon Kavaleri yaitu :
1) Eskadron Kavaleri 1 menjadi Batalyon Kavaleri I di Padalarang.
2) Eskadron Kavaleri III menjadi Batalyon Kavaleri 2 di Magelang.
3) Eskadron Kavaleri "A" menjadi Batalyon Kavaleri 3 di Malang.
4) Eskadron Kavaleri "B" menjadi Batalyon Kavaleri 4 di Bandung.
5) Eskadron Kavaleri IV menjadi Batalyon Kavaleri di 5 di Palembang.
6) Eskadron Kavaleri V menjadi Batalyon Kavaleri 6 di Medan.
7) Eskadron Kavaleri Berkuda menjadi Resimen Kavaleri Berkuda.
Disamping itu juga diadakan pembentukan 2 Batalyon baru yaitu Yonkav-7/Sersus dan Yonkav-8 / Tank kemudian Yonkav-9/ Penyerbu dan Denkav Ujung Pandang sebagai embrio untuk pembentukan Batalyon Kavaleri 10.
3. Periode 1965-1980. Satuan-satuan Kavaleri banyak yang dilibatkan dalam penumpasan pemberontakan G.30.S / PKI.
a. Brigade Kavaleri 1/Limpung Alugoro dibawah pimpinan Letkol Kav R. Wing Wiryawan bergerak dari Bandung ke Jakarta dan Jawa Tengah untuk menyelamatkan Ibukota dan wilayah lainnya dari pemberontakan.
b. Yonkav-2/Serbu di Magelang telah berhasil menguasai kota Semarang dari tangan pemberontak.
c. Yonkav-3/Serbu di Malang berhasil menguasai daerah Blitar Selatan yang dijadikan basis pemberontakan PKI.
Di bidang organisasi dalam periode ini merupakan periode pemantapan dalam rangka mendukung konsep pengembangan kekuatan Kavaleri Angkatan Darat. Di bawah pimpinan Brigjen TNI R.B. Soewito dicanangkan gagasan pengembangan Kavaleri yang dikenal dengan proyek "Giling Wesi" antara lain dengan dibentuknya Yonkav 10 Dam XIV/Hasanuddin pada tahun 1975.
4. Periode 1980-1990. Periode ini ditandai dengan adanya proyek Beta yaitu pengadaan Ranpur antara lain AMX-13/105 sebanyak 100 unit untuk menggantikan Ranpur AMX-13/75 Kostrad dan direncanakan untuk pengisian Batalyon Kavaleri Kewilayahan. Pada saat itu Pusat Kavaleri di bawah pimpinan Brigjen TNI Haryono P. (Alm). Pada periode itu pula Brigkav / Kostrad tepatnya pada tahun 1985 telah dilikuidasi berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor : Skep/ 220 / III/1985 tanggal 18 Maret 1985 dan unsur manuvernya dimasukkan ke Divisi Kostrad dan Kodam Jaya.
a. Yonkav 1/Tank menjadi organik Divif 1/ Kostrad.
b. Yonkav 8/Tank menjadi organik Divif 2/ Kostrad.
c. Yonkav 9/Penyerbu menjadi organik Brigif 1/JS Kodam Jaya.
Berdasarkan Skep kasad nomor : Skep/26a/V/1985 tanggal 27 Mei 1985, Pusat Kavaleri (Puskav) direorganisasi menjadi Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) yang semula dibawah Kobangdiklat menjadi Badan pelaksana Pusat Pembina teknis Kecabangan langsung dibawah Kasad. Demikian juga Pasinkavkud divalidasi menjadi Sekavkud di bawah Pusdikkav. Pada periode ini pula pada tahun 1984 dilakukan pengadaan Ranpur Co. Scout dan Co. Ranger dari Amerika Serikat.
5. Periode 1990-2001.
a. Bidang materiil. Pada periode ini dilakukan proses memperpanjang usia Ranpur aset lama (konservasi) melalui rekondisi, repowering ataupun retrofitting. Pada tahun 1995-1997, dilakukan pengadaan Ranpur Tank Scorpion dan Stormer dari Inggris serta Panser VAB-NG dan juga Ranpur Panser Panhard VBL dari Perancis.
b. Bidang Organisasi.
1) Pengembangan organisasi di lakukan dengan pembentukan 2 Denkav di Kodam VI/Tanjungpura dan 1 embrio Denkav di Kodam XVII/Trikora yang dilengkapi dengan Ranpur BTR, Saladin dan Ferret hasil repowering yaitu :
a) Denkav-1 Dam VI / Tpr dibentuk pada bulan September 1996.
b) Denkav - 2 Dam VI / Tpr dibentuk pada bulan Maret 1997.
c) Embrio Denkav - 3 Dam XVII/ Tkr dibentuk pada bulan September 1997.
2) Berdasarkan keputusan Kasad nomor : Kep/7/V/2000 tanggal 26 Mei 2000 Yonkav Serbu di Validasi menjadi Yonkav Tank dan Kikavser BS dan Keputusan Kasad nomor : Kep / 8 / V / 2000 Yonkav-7/Sersus di Validasi menjadi Yonkavser, realisasinya menunggu kebijaksanaan lebih lanjut.
3) Berdasarkan Keputusan Kasad nomor : Kep /21/VI/ 1999 tanggal 18 Juni 1999. Struktur organisasi Pusdikkav yang semula dibawah Pussenkav beralih Komando dibawah Kodiklat Angkatan Darat. Dampak dari perubahan tersebut, Sekavkud tidak lagi berada dibawah Pusdikkav sehingga dimasukkan kedalam struktur organisasi Pussenkav dengan nama Denkavkud sesuai Keputusan Kasad nomor : Kep/9/ V/2000 tanggal 26 Mei 2000.
4) Berdasarkan Skep Kasad nomor : Skep/ 1/I/2001 tanggal 16 Januari 2001 Tonkavsus Paspamvip Dam IX / Udy divalidasi menjadi Kikavser Denkav-4 Dam IX/Udy.
6. Periode 2001-2007.
a. Bidang materiil. Pada periode ini dilakukan proses penataan Ranpur ke Satuan-satuan Kavaleri dalam pulau Jawa sebanyak 130 unit dan pengadaan 32 unit Panser VAB-NG buatan Prancis untuk penugasan pasukan penjaga perdamaian Garuda XXIII-A / UNIFIL di Libanon.
b. Bidang Organisasi.
1) Berdasarkan Surat Perintah Kasad nomor : Sprin/1600/X/2004 tanggal 4 Oktober 2004 struktur organisasi Pussenkav yang semula dibawah Mabesad beralih Komando dibawah Kodiklat TNI AD. Pusdikkav yang semula dibawah Kodiklat TNI AD beralih Komando dibawah Pussenkav.
2) Berdasarkan Surat Keputusan Kasad nomor : Skep/374/X/2005 tanggal 24 Oktober 2005 tentang penyesuaian organisasi dan tugas Yonkav Serbu dan alih Kodal Kikavser jajaran Kodam III/Slw, Kodam IV/Dip dan Kodam V/Brw maka :
a) Yonkav-2/Serbu divalidasi menjadi Yonkav-2/Tank dan Kikavser-2/BS.
b) Yonkav-3/Serbu divalidasi menjadi Yonkav-3/Tank dan Kikavser-3/BS.
c) Yonkav-4/Serbu divalidasi menjadi Yonkav-4/Tank dan Kikavser-4/BS.
3) Pengembangan Organisasi dilakukan dengan pembentukan 2 Denkav dan 1 Yonkav yaitu :
a) Denkav-5 Dam XVI / Ptm dibentuk pada bulan Pebruari 2005.
b) Yonkav-11 Dam IM dibentuk pada bulan Mei 2005.
c) Denkav-3 Dam XVII/Tkr Pada bulan Oktober 2005.


sumber :
http://korem-023ks.mil.id
wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar